Menguak Sejarah Tamansari Kraton Yogyakarta
Mengunjungi situs-situs sejarah memang memberikan sensasi
tersendiri.Selain kita bisa berekreasi untuk menghilangkan penat akibat
kegiatan sehari-hari,kita juga bisa belajar dan mengenang kembali
sejarah tempat tersebut.Yogyakarta sebagai salah satu tujuan para
wisata,memiliki tempat-tempat bersejarah yang bisa anda kunjungi.Salah
satunya adalah tamansari.
Kolam di Tamansari |
Taman Sari adalah salah satu warisan budaya kraton Jogjakarta yang
sampai saat ini masih terjaga kelestariannya.Tamansari terletak di
sebelah selatan Kraton Yogyakarta.Saat ini Tamansari menjadi obyek
wisata yang ramai dikunjungi baik wisatawan asing maupun wisatawan
domestik.Apalagi setelah adanya pemugaran,membuat obyek wisata satu ini
tampak lebih cantik.
Nama tamansari terdiri dari dua buah kata,yaitu taman dan sari
(indah).Sehingga dimaksudkan kompleks tamansari ini bisa menjadi sebuah
taman yang indah.Untuk memasuki wilayah Taman Sari ini, Anda bisa
melalui jalan belakang, karena jalan dari depan telah ditutup oleh
padatnya rumah penduduk. Di pintu gerbangnya sudah terlihat beberapa
orang guide yang siap mendampingi untuk berkeliling keseluruh wilayah
Taman Sari dan menceritakan sejarahnya.
Tamansari dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana I dan
diselesaikan pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwana II.Arsitek
bangunan ini adalah bangsa Portugis, sehingga selintas seolah-olah
bangunan ini memiliki seni arsitektur Eropa yang sangat kuat. Namun
makna-makna simbolik Jawa tetap dipertahankan dan lebih dominan.
Tamansari adalah sebuah kompleks yang terdiri dari kolam pemandian,
kanal air, ruangan-ruangan khusus dan sebuah kolam yang besar.Menurut
sejarah tempat ini digunakan untuk pemandian para raja yang berkuasa
yaitu Sultan Yogyakarta beserta keluarganya.Selain itu tempat ini juga
digunakan untuk beribadah,karena TamanSari juga dilengkapi dengan
mushola, tepatnya di bangunan Sumur Gumuling.Di lingkungan taman ada
sebuah lorong yang menurut cerita lorong ini merupakan lorong penghubung
yang berakhir di Pantai Parang Kusumo di sekitar Parang Tritis. Konon
raja-raja Jogjakarta selalu berhubungan dengan Ratu Pantai Laut Selatan
(Nyi Roro Kidul). Lorong inilah jalur yang digunakan untuk melakukan
pertemuan dengan Sang Ratu Kidul.Percaya atau tidak itu hanyalah sebuah
cerita,yang sampai saat ini belum ada bukti nyata yang
menguatkanya.Namun saat ini lorong tersebut sudah ditutup karena umurnya
yang sangat tua.
Selain digunakan untuk pesanggrahan dan peristirahatan,tamansari juga
digunakan untuk benteng pertahanan.Tembok-tembok yang mengelilingi
tamansari meskipun terlihat tua tetapi masih kokoh.Hal ini terbukti
ketika terjadi gempa yang terjadi di Yogyakarta dan sekitarnya 2006
lalu,tembok tembok tersebut masih mampu berdiri kokoh.
sumber:http://sinntesa.blogspot.com/2012/08/menguak-sejarah-tamansari-kraton.html
0 komentar:
Posting Komentar