Hari Minggu yang cerah, kembali kupacu kendaraan menuju daerah perbukitan Gunungkidul. Tujuanku hari ini adalah melihat indahnya sebuah air terjun yang bernama Sri Gethuk. Lumayan jauh perjalanan kali ini dengan melintas berbagai kondisi jalanan dari aspal mulus hot mix, aspal kampung, jalan beton, jalan tanah hingga jalan berbatu. Melintas bukit, sawah, kampung dan hutan jati akhirnya sampailah aku di tempat tujuan.
Air
terjun Sri gethuk terletak di Padukuhan Menggoran yang berdekatan
dengan lokasi wisata Gua Rancang Kencono, dengan arah dari Gua Rancang
Kencono menuju ke arah Barat sejauh 750 meter. Air terjun Sri
Gethuk juga dikenal dengan nama Air terjun Slempret karena lokasi air
terjun tersebut bertempat di lokasi Blok Slempret.
Sesampainya
di lokasi segera kuparkir kendaraan dan selintas kulihat sebuah plang
bertuliskan "naik perahu dan jalan kaki". Setelah kutanyakan pada Bapak
penjual minuman, ternyata untuk bisa sampai ke air terjun itu bisa
dicapai dengan berjalan kaki dengan melintasi pematang sawah dan hutan
jati sejauh 500 m atau dengan menuruni 96 anak tangga dan menggunakan
"perahu".
Hmmm...
sepertinya pilihanku adalah dengan mencoba menaiki apa yang disebut
perahu itu. Ternyata untuk naik perahu dari dan ke lokasi air terjun itu
kita hanya membayar Rp5.000,-. Dan benarlah, setelah berapa lama
menaiki perahu, sebuah air terjun cantik yang masih alami ada di depan
mata. Air terjun yang diapit oleh tebing yang sangat tinggi bahkan
tebing tersebut dengan ketinggian sampai dengan 50 m dengan suasana yang
sangat romantis karena di daerah tersebut merupakan daerah persawahan
yang sepanjang tahun tidak pernah mengalami kekeringan. Bahkan di
sepanjang tahun di sana tanaman padi selalu menghijau silih berganti
dengan pohon kelapa sehingga suara angin bertip akan sangat menghiasi
lambaian daun nyiur yang melambai.
Di
samping itu, tempat tersebut adalah merupakan lokasi yang sangat subur
karena didukung dengan 3 sumber mata air yang cukup besar, yaitu Sumber
Mata Air Dong Poh, Ngandong, dan Ngumbul dengan rata–rata debit 30
sampai 60 l/dtk sehingga lokasi tersebut seperti di daerah Ngarai.
Bahkan ketika di sana kita seperti berada di luar Gunungkidul,
seakan-akan kita berada di Bali dengan Subaknya.
Menurut
legenda nama Slempret sebenarnya adalah berasal dari kata Slompret yang
merupakan alat musik tiup. Konon cerita bahwa lokasi tersebut adalah
merupakan tempat atau pusatnya para jin atau makhluk halus yang tidak
dapat dilihat dengan kasat mata atau dapat di katakan bahwa tempat
tersebut merupakan tempat yang sangat angker dengan nama pimpinan para
jin tersebut adalah Jin Anggo Menduro.
Jin
ini merupakan yang sangat menyukai dengan berbagai kesenian, hal
tersebut dapat dibuktikan bahwa di tempat tersebut pada saat–saat
tertentu akan terdengar suara atau dengan bahasa Jawa disebut pandulon
yang suara tersebut kalau di dengarkan di lokasi Padukuhan Menggoran
dan sekitarnya suara tersebut berasal dari lokasi air terjun. Tapi,
kalau didekati suara itu akan hilang, suara tersebut adalah suara
dramben dengan suara yang sangat dominan adalah suara slompret maka
tempat tersebut di kenal sebagai sebutan Slompret atau kemudian di sebut
Slempret maka yang terkenal sampai dengan
saat ini lokasi tersebut dengan Air terjun Slempret karena air tersebut
berada di lokasi daerah Slempret. Namun, sebenarnya air terjun tersebut
bernama Air Tejun Sri Gethuk
Seperti
pada cerita awal bahwa tempat tersebut merupakan pusatnya para jin yang
di dalamnya sebagi pimpnannya adalah Jin Angga Manduro, jin yang sangat
suka dengan segala kesenian yang di antaranya adalah dramben dan juga
gamelan. Di saat tertentu tempat ini juga sering terdengar sura gamelan
atau suara kerawitan tapi jika di dekati suara ini juga tidak ada atau
disebut hanya merupakan pandulon yang menyuarakan gamelan. Dalam cerita
legenda Gamelan ini juga dapat dipinjam oleh manusia yang mempunyai
kemampuan lebih dan juga dapat di manfaatkan untuk tabuan selayaknya
gamelan biasa yang dapat kasat mata.
Dalam
cerita legenda di lokasi wisata Slempret tersebut ada beberap tempat
untuk menyimpan gamelan milik Anggo Menduro di antaranya lokasi
Mergangsan dan juga Srikethuk. Mergangsan ini berada di sebelah bawah
lokasi Sungai Oyo tempat tersebut disebut Mergangsan karena dipergunakan
sebagai tempat menyimpan gongso atau gamelan. Dan, Sri Kethuk
berada di lokasi air terjun tempat tersebut di sebut Sri kethuk karena
dipergunakan oleh Jin Anggo Menduro sebagai tempat penyimpanan salah
satu instrumen gamelan dengan nama Kethuk. Hingga kini nama tersebut
menjadi Sri Gethuk.
sumber:http://travel.detik.com/read/2011/12/13/075843/1789570/1025/air-terjun-sri-gethuk-bidadari-cantik-di-balik-hutan-jati
0 komentar:
Posting Komentar